Sabtu, 13 Juni 2009

Azaz didaktik ,implemementasi dlm pembelajaran

AZAS DIDAKTIK DAN PENERAPANNYA

Didaktik berasal dari bahasa Yunani " DIDESKEIN “ yang berarti pengajaran dan “ DIDAKTIKOS “ berarti pandai mengajar adalah bagian dari pedagogic. Dengan demikian didaktik adalah ilmu mengajar yang memberikan prinsip-prinsip tentang cara-cara menyampaikan bahan pelajaran sehingga dikuasai dan dimiliki oleh siswa.

Prinsip-prinsip atau asas-asas yang sering dikemukakan meliputi asas apersepsi, peragaan, motivasi, aktivitas, kerjasama, mandiri, penyesuaian dengan individu, korelasi, dan evaluasi yang teratur. Dalam prakteknya, didaktik dipengaruhi oleh ilmu-ilmu lain seperti filsafat, psikologi, sosiologi, dan antropologi.

Filsafat berpengaruh pada didaktik dalam menentukan tujuan pendidikan serta menentukan pandangan kita sebagai anak dan manusia serta hubungan antar guru dan murid. Filsafat yang banyak mempengaruhi pendidikan saat ini adalah filsafat pragmatisme, progresifisme, dan kontruktifisme. Implikasinya dalam pembelajaran adalah terjadinya pergeseran paradigma pembelajaran modern. Pada prinsipnya, guru lebih banyak berfungsi sebagai fasilitator untuk mewujudkan proses pembelajaran yang efektif, diman siswa secara aktif mengkontroksikan sendiri ide-ide, konsep, prosedur, dan prisip secara aktif melalui pengalaman baru.

Psikologi memberikan didalam didaktik dari segi perkembangan anak dan bagaimana guru dapat memberikan bimbingan yang efektif sehingga hasil belajar siswa jadi optimal.

Aliran-aliran psikologi yang kini sangat berpengaruh dalam pendidikan adalah dari aliran psikologi kognitif. Aliran ini lebih mengutamakan proses berfikir dalam memahami realitas dan kebenaran. Tokoh-tokoh yang sangat berpengaruh dalam memberikan gambaran cara siswa belajar berdasarkan berdasarkan hasil penelitiannya antara lain : Peaget, Bruner, Vigotsky, dan Van Hiele. Mereka telah banyak membantu proses berfikir dalam memahami dan mendalami realitas serta hubungan antar unsurnya. Demikian juga bagi guru akan memudahkan mengelola pembelajaran dengan langkah-langkah yang membuat siswa lebih mudah untuk memahami dan mendalami konsep, prosedur, dan prinsip keilmuan tertentu.

Sumbangan sosiologi dan antropologi juga banyak berpengaruh pada proses pembelajaran, terutama dalam pengembangan interaksi antara guru dan siswa dan siswa dengan guru.

Azas – azas didaktik yang utama untuk dihayati dan diterapkan oleh guru dalam pengelolaan pembelajaran adalah sebagai beikut :

1. Azas apersepsi

HELBAR (1841) Menyatakan bahwa apersepsi adalah memperoleh tanggapan-tanggapan baru dengan bantuan tanggapan yang telah ada. Apersepsi digunakan dalam mengajar dengan maksut untuk memahami ide-ide yang baru dipelajari dengan mengaitkan ide-ide yang dimiliki siswa.

Bahan apersepsi diperlukan untuk menafsirkan tanggapan-tanggapan baru. Bahan–bahan apersepsi diperlukan untuk menafsirkan tanggapan baru.Halbar berpendapat bahwa yang telah diketahui dapat dikatakan untuk memahami sesuatu yang belum diketahui. Apersepsi membangkitkan minat dan perhatian untuk sesuatu. Karena itu pelajaran harus dibangun diatas pengetahuan yang ada.

2. Azas peragaan

Ada pepatah yang mengatakan :

@ Saya dengar , saya lupa

@ Saya lihat , saya tahu

@ Saya kerjakan , saya mengerti

Banyak ahli Fisikologi belajar terutama para penganut fisikologi koknitif mengatakan bahwa untuk mengerjakan konsep yang abstrak harus dari kongkrit ke semi kongkrit lalu ke abstrak.Ahli yang sangat menonjol melakukan penelitian ini adalah Prof. Braner.

Konsep akan mudah dipahami jika siswa aktif memanipulasi benda kongkrit dan semi kongkrit sebagai representasi dari konsep yang abstrak

Lebih lanjut sebagai jenis kegiatan dalam pembelajaran. Sebagian jenis kegiatan dalam pembelajaran yang menerapkan azas peragaan dapat diwujudkan dalam berbagai kegiatan yaitu :

a. Pengalaman Langsung

Anak diminta untuk mengalami, berbuat sendiri dan mengelola, merenungkan apa yang dikerjakan.

b. Pengalaman yang Di Atur

Jika realitas terlalu besar atau kecil atau tidak ada ditempat maka realitas itu dapat diperagakan dengan model.

c. Dramatisasi

Misalnya : sandiwara, permainan peran, pantonim, dan sandiwara boneka.

d. Demontrasi

Biasanya dilakukan dengan menggunakan alat-alat pembantu seperti papan tulis, papan plannel, OHP, dan lain-lain. Banyak topik yang dapat diangkat dalam pembelajaran disekolah dan dapat diajarkan dengan peragaan demonstrasi.

e Karyawisata

Kegiatan ini sebenarnya sangat baik untuk menjadikan proses pembelajaran yang disenangi siswa.Kegiatan yang diprogramkan dengan melibatkan penerapan konsep budaya dalam kesenian ,mengukur tinggi secara langsung ,mengukur lebar sungai ,mendata kecenderungan kejadian dan realitas yang ada pada lingkungan merupakan kegiatan yang sangat menarik dan bermakna pada siswa.

f. Pameran

Berbagai bentuk pameran ternyata dapat menyedot anak dan berusaha untuk mencobanya.

g Televisi

Program pembelajaran yang disiarkan melalui televisi juga alternatif pembelajaran secara umum.

h. Film sebagai alat peraga

i. Gambar sebagai alat peraga

3 AZAS MOTIVASI

Salah satu fungsi yang melekat pada diri guru adalah guru sebagai motipator anak didik agar memiliki semangat dan kemauan belajar yang lebih tinggi.Sepanjang masa sekolah ,paktor mutipasi memegang peranan yang sangat besar dalam kelangsungan belajar siswa dalam tingkat kesungguhan belajar yang lebih tinggi

Ada beberapa tindakan yang baik dan kuramg tepat dalam memotopasi siswa, antara lain :

a.memberi angka

`Jika guru konsisten adildan terbuka dalam menilai siswa maka ini akan mendorong siswa lebih giat belajar .Tindakan guru yang kurang tepat dalam hal ini misalnya membedakan penilaian siswa karena faktor subjektif,ulangan atau tugas tidak konsisten dikoreksi nilai,dikembalikan pada siswa dan remedial kurang epektif

b.Hadiah atau penghargaan

Hadiah ini dapat memotifasi siswa bila setiap siswa mempunyai harapan untuk memperolehnya.Bagi siswa hadiah juga merusak sebab dari tujuan belajar yang sesungguhnya.

c.Menumbuhkan rasa sukses

Didunia ini tidak ada seorangpun yang tak ingin sukses . Olehkarena itu sekecil apapun keberhasilan siswa perlu dihargai dan ditunjukkan keberhasilannya .Misalnya kita memberi sepuluh soal dan salah sembilan,jangan ditonjolkan yang salah tapi katakan bahwa kamu sokses mengerjakan satu soal ini secara tepat.

d.Kerjasama

Kerjasama dapat memupuk siswa salking mendorong dalam motivasi belajar sepanjang itu dilakukan dengan tepat.

e.Membangun suasana kelas yang sejuk dan menyenangkan.

Faktor ini sangat besar perannya dalam mengembangkan motivasi siswa belajar.Sikap guru sangat menentukan suasana seperti ini.Sikap guru seperti mudah senyum,tidak pemarah,menghormati murid,homoris,sabar,menghargai siswa,dan bersuara lembut adalah modal yang baik.Sikap yang harus dihindarioleh guru adalah pemarah,suka membentak,gampang menyalahkan murid,menonjolkan kesalahan murid .Hai ini merupakan pencerminak kepribadian guru yang matang yang harus dimiliki oleh setiap guru yang bermutu.

f.Membangkitkan minat siswa

Minat merupakan salah satu kunci utama untuk memperlancar dan menggairahkan siswa sdalam mempelajari sesuatu.Banyak siswa kurang senang belajar matematika karena tidak ada minat.Mengapa tidak ada minat ? karena banyak faktor antara lain tidak tahu tujuan manfaatnya ,sikap guru yang kurang mendukung dalam minat belajar,dan kondisi lingkungan yangkonsumeristis sehingga tujuan belajar mengacu pada kebendaan.

Tapi mereka lopa nilai penting yang mendukung tercapainya sukses bidang kerja adalah matematika.

4 .AZAS BELAJAR AKTIF

Pada dasarnya belajar adalah wujud keaktifan siswa walaupun derajatnya tidak sama antar siswa dengan yang lain dalam proses belajar mengajar di kelas.

Agar siswa dapat berhasil baik dalm belajar maka dia harus terlibat aktif dalam aspek mental dan fisiknya.Kadar keaktifan siswa terdapat dalam rentang keaktifan sebagai berikut :

a.Partisifasi siswa dalam menentukan tujuan pembelajaran

b.Tekanan pada efektif dan pembelajaran

c.Partisifasi siswa dalam pelaksanaan pembelajaran

d.Penerimaan guru perbuatan dan kustribusi yang kurang relevan

e.kesempatan yang diberikan pada siswa untuk mengambil keputusan penting

Banyak kejadian dalam praktik pembelajaran dimana guru cenderung mendominasi kelas dengan metode ceramah dan siswa mendengarkan dan pura-pura memdengarkan karwena takut kepada guru. Siswa didorong untuk menguasai konsep yang monotun.

5.AZAS KERJASAMA

Manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial .Pendidikan ,mengantarkan siswa agar menjadi manusia seutuhnya maupun menjadi makhluk yang secara individu bertanggungjawab pada didrinya ,keluarga dan bangsanya dengan memiliki pengetahuan ,ketrampilan,moral ketaqwaan dan mempunyai komitmen pada bangsa dan negara ,sekaligus jadi makluk sosial yang demokratis ,toleran dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Pada pembelajaran yang menggunakan kerja kelompok perlu menerapkan prisip-prinsip sebagai berikut :

a.Siswa harus mempunyai kejelasan tujuan

b.Setiap anggota harus mempunyai kunstribusi untuk menyelesaikan tugas

c.Anggota harus bertanggung jawab pada kelompok

d.Pemecahan masalah harus demokratis

e.pimpinan kelompok harus menciptakan suasana yang dinamis.

f.Setiap anggota harus bertanggung jawab pada kelompok

g.Perlu digunakan penilaian terhadap kemajuan kelompok

h.Mampu menimbulkan perubahan yang kunstroktif

i.Setiap anggota merasa puas dan aman dalam belajar.

6.AZAS MANDIRI

Salah satu sifat yang perlu dihayati dan dimiliki 0leh siswa adalah tanggungjawab pribadi pada kebutuhan dan pematangan dirinya.

Pendidikan tidak boleh terlalu memanjatkan anak ,bantuan yang kita berikan sebaiknya berupa kail untuk dapat memancing penyelesaian masalah siswa sendiri,Oleh karena itu ,guru harus membiasakan siswa berjuang keras memecahkan masalah zatau tantangan yang bersifat tugas indifidual perlu dikembangkan .Siswa perlu dibiasakan untuk mencapai kepuasan dengan usaha yang keras dari siswa sendiri.

Hasil dari PR anak perlu dicek kebenarannya dengan cara menanyakan prosedur penyelesaiannya,apakah benar PR itu anak yang mengerjakan sendiri.

Proses pembelajaran mandiri ,termasuk soal-soal disekolah dan dirumah merupakan arena kegiatan anak bekerja keras ke arah kemandirian

7.AZAS KOLERASI

Azas korelasi pada intinya mengaitkan pokok bahasan yang diajarkan dengan pokok bahasan yang lain dalam satu mata pelajaran,dan mengaitkan hubungan atau manfat satu manpaat pelajaran dengan mata pelajaran yang lain dalam kehidupan sehari-hari serta dalam perkembangan IPTEK

Menurut azas Korelasi dalam mengelola pembelajaran sangat perlu perlu dilakukan untuk mengembangkan pola pikir koleratif baik dalam korelasinya dalam struktur keilmuan maupun perkembangannya dalam kehidupan sehari-hari.

Meningkatkan azas korelasi juga dapat meningkatkan daya tarik ,minat,dan motivasi siswa terhadap proses pembelajaran karena menyadari arti pentingnya manusia menguasi suatu kompetensi tertentu yang siknifikan .

8.AZAS EVALUASI YANG TERATUR

Kegiatan mengevaluasi keberhasilan belajar –mengajar merupakan bagian integral dari tugas-tugas guru.Mengevaluasi pruses belajar mengajar yang ditunjukkan olek kinerja siswa dalam belajar perlu dilakukan secara teratur dan kesinambungan selam dan sxetelah proses belajar mengajar berlangsung.

Evaluasi proses dan hasil belajar harus dilaksanakan dengan menganut prinsip :

- menyeluruh

- berkesinambungan

- berorientasi pada tujuan

- Obyektif

- Terbuka

- Befrmakna

- Mendidik,

evaluasi harus mendidik semua pihak ,termasuk siswa,guru,dan orang tua murid untuk meningkatkan upaya dalam pruses belajar mengajar.Siswa harus menyadari kekurangan atau kekuatan dalam menguasai pelajaran dan termotifasi untuk belajar terus-menerus lebih baik lagi.

Guru harus memandang hasil evaluasi pada siswa sama dengan mengevaluasi dirinya.Keberhasilan siswa juga keberhasilan guru..